BARITO KUALA-PW:Launching Program Prioritas Kodam VI/Mlw Budidaya Ikan Patin Ketahanan Pangan Kodim 1005/Barito Kuala Secara Live Dengan Pangdam VI/Mulawarman bertempat Di Kolam Makodim 1005/Batola Jln. Panglima Batur No. 01 Kelurahan Ulu Benteng Kecamatan Marabahan Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan.Jumat(17/12/2021)
Kegiatan tersebut dihadiri oleh, Dandim 1005/Barito Kuala Letkol Arm Ari Priyudono,S.Sos.,M.Tr.(Han), Wakil Bupati Batola H. Rahmadian Noor, ST, Kapolres Batola AKBP Lalu Moch. Syahir Arif S.I.K,MM, Kasdim 1005/Barito Kuala Mayor Inf Prio Budi Siswanto, Kepala Dinas Pertanian Batola Ibu Murniati,M.P, Kapolsek Marabahan Iptu Suprihadi, Para Perwira Staf Jajaran Kodim 1005/Batola
Sambutan Pangdam VI/Mlw menyampaikan Pandemi Covid-19 yang kita rasakan ini telah memberikan dampak besar pada ekonomi dan ketahanan pangan di wilayah kita Organisasi Kesehatan Dunia menyampaikan bahwa akan terjadi krisis Pangan Global sehingga saat Presiden Joko Widodo merespon peringatan tersebut dengan mengambil satu kebijakan untuk membentuk program ketahanan pangan di wilayah masing-masing.
Pandemi Covid-19 telah menghambat pertumbuhan produksi pertanian dan mempengaruhi ketahanan pangan Global sehingga menjadi kerangka program peningkatan pertumbuhan ekonomi Nasional dan merupakan program nyata pemulihan sistem ketahanan pangan pasca Pandemi Covid.-19.
Program ketahanan pangan yang dilaksanakan oleh Kodam VI/Mulawarman saat ini sejatinya telah merujuk pada kebijakan nasional tentang tindak lanjut dari MOU antara TNI Angkatan Darat dan Kementerian Pertanian yang difokuskan pada empat hal penting dari meningkatkan produktivitas pangan non beras,penguatan cadangan pangan daerah dan yang tak kalah pentingnya adalah modernisasi dan mekanisasi pertanian.
Berangkat dari hal tersebut diatas tentunya sangat baik bagi Kodam VI/Mulawarman memformulasikan suatu konsep ketahanan pangan yang efektif berbasis tipologi wilayah dengan metode Integrated Farming System guna mewujudkan daerah sebagai wilayah penyangga kemandirian pangan Ibukota Negara yang baru.
Provinsi Kalimantan Timur merupakan daerah yang sebagian besar kebutuhan dasar akan pangan masih didatangkan dari daerah lain seperti dari Sulawesi dan Jawa hal ini terjadi karena produk produktivitas pangan di wilayah Kalimantan Timur masih sangat rendah. Selain karena masalah lahan yang kurang produktif masyarakat yang ada di daerah perkotaan juga merupakan masyarakat yang bekerja di sektor jasa sedangkan masyarakat daerah pedesaan sebagian besar bekerja mengandalkan hasil hutan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sangat sedikit masyarakat yang mengolah lahan secara modern.
Rencana pemindahan Ibukota Negara ke wilayah Kalimantan Timur maka kebutuhan pangan akan semakin besar karena banyaknya penduduk yang akan pindah ke wilayah Kalimantan Timur baik aparat ASN TNI Polri maupun masyarakat pada umumnya yang belum diberdayakan diantaranya lahan di lokasi Transmart Balikpapan seluas lebih kurang 1.000 hektar.
Pada hari ini juga dilaksanakan pembukaan lahan serentak seluas 1.409,75 hektar yang tersebar di seluruh wilayah Kodam VI/Mulawarman yang mana untuk rencana kedepannya olahan ini selain dikembangkan untuk ketahanan pangan dalam menunjang kebutuhan pangan di Kota Balikpapan maka akan dikembangkan pula menjadi tempat agrowisata Balikpapan.
Adapun luas lahan untuk ketahanan pangan dan agrowisata 51,549 hektar lahan perkebunan durian seluas 15,71 hektar lahan perkebunan alpukat seluas 9,9 hektar lahan peternakan sapi 105,2 hektar sumber air seluas 4,5 hektar dan terbentuknya jalur air seluas 1,5 hektar.
Keberhasilan ketahanan pangan yang dilakukan oleh Kodam VI/Mulawarman di lahan transaksi ini sangat penting dan strategis semua ini tidak terlepas dari upaya korelatif yang dikembangkan seluruh stakeholder yang ada bagi masyarakat pemerintah daerah serta dari pihak swasta karena waktunya untuk mewujudkan ketahanan wilayah yang ideal maka perlu di support dengan sistem ketahanan pangan yang efektif.
Ketahanan pangan di wilayah khususnya dalam menunjang kebutuhan pangan di kawasan calon Ibukota Negara untuk mewujudkan hal tersebut Kodam VI/Mulawarman memerintahkan satuan jajarannya memanfaatkan lahan tidur untuk ketahanan pangan dan pertanian dengan model Integrated Farming System dan pendampingan petani selain itu juga memberdayakan lahan transaksi untuk ketahanan pangan dan agrowisata guna mendukung ketahanan pangan calon Ibukota Negara.
Prosesi Launching Ketahanan Pangan dan agrowisata, Pembagian sembako secara simbolis oleh Pangdam VI/Mlw, Acara peletakan batu pertama untuk pembangunan kandang sapi, Penaburan benih ikan Patin dan panen bersama tanaman hydroponik oleh Dandim 1005/Btl bersama Anggota Forkopimda Batola
Dandim 1005/Barito Kuala Letkol Arm Ari Priyudono,S.Sos.,M.Tr.(Han), mengatakan Mudah-mudahan dapat membantu ketersediaan pangan di masa Pandemi COVID-19 ini serta mengurangi angka penganguran. semoga dalam perkembanganya budidaya ikan Patin ini dapat berhasil sampai akhirnya nanti dapat dipanen dan bermanfaat”, Menurutnya, banyak potensi yang bisa dikembangkan selama masa pandemi ini, seperti budidaya pertanian, perikanan dinilai sangat baik dan dapat membantu pemerintah dalam upaya menjaga ketahanan pangan serta mendongkark perekonomian masyarakat.
Launching Ketahanan Pangan ini bertujuan untuk membantu program Pemerintah Pusat meningkatkan ketahanan pangan Nasional meningkatkan kesejahteraan petani dan tentunya meningkatkan kemanunggalan TNI rakyat serta menjamin ketersediaan logistik wilayah untuk kepentingan pertahanan Negara.(red,mask-95).