Surabaya, PW: Sigap juga cepat, disertai kemampuan yang profesional dan perhitungan yang cermat, salah satu pasukan khusus yang dimiliki oleh TNI Angkatan Laut yakni Komando Pasukan Katak (Kopaska) berhasil melumpuhkan aksi terorisme yang menimpa KM Alor 21 saat sedang berlayar di Laut Jawa.
Kondisi di atas terjadi dalam skenario manuver lapangan sebagai puncak dari Latihan Operasi Kontra Teror Maritim 2021 Pasukan Kopaska, yang digelar di Dermaga Madura Mako Koarmada II Ujung, Surabaya pada Senin (8/11/2021). Latihan mendapat pantauan langsung dari Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksdya TNI Ahmadi Heri Purwono, S.E.,M.M., yang hadir didampingi Panglima Koarmada II Laksda TNI Dr. Iwan Isnurwanto, S.H.,M.A.P.,M.Tr.(Han), dan Komandan Puskopaska Laksma TNI Yudhi Bramantyo.
Latihan Operasi Kontra Teror Maritim 2021 diselenggarakan oleh Pusat Komando Pasukan Katak atau Puskopaska, yang diikuti oleh Satuan Kopaska Koarmada I Jakarta, Satuan Kopaska Koarmada II Surabaya serta Satuan Kopaska Koarmada III Sorong. Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan serta kesiapsiagaan prajurit Kopaska dalam menghadapi aksi teror di laut.
Sebanyak 138 personel terlibat dalam latihan yang didukung oleh unsur laut Koarmada II yakni KRI Makassar- 590 dari Satfib Koarmada II. Serta unsur satuan lainnya seperti Pomal, Intelijen,Pemadam Kebakaran, dan Dinas Kesehatan Koarmada II. Sedangkan unsur udara Puspenerbal dalam hal ini Wing Udara II ,mendukung pesawat udara Casa 212 Aviocar U-6206 untuk kegiatan Freefall dan Heli Bell 412 EP HU 4205 untuk kegiatan Fastrope dan Stabo.
Dalam maneuver lapangan, latihan mengambil latar belakang kejadian penyanderaan kapal dimana hal ini sudah pernah terjadi beberapa kali dalam sejarah penugasan Kopaska. Di skenariokan KRI Makassar-590 yang dikondisikan sebagai KM Alor 21 yang berlayar di Laut Jawa dalam penguasaan kelompok teroris yang meminta tebusan sejumlah Rp 38 Milyar kepada pemerintah. Kopaska dalam sebuah Operasi gabungan ditugaskan oleh Pangkoarmada II untuk merebut kembali kapal yang disandera melalui pendekatan media permukaan laut dan udara, dikarenakan gagalnya upaya negosiasi dengan para teroris yang tetap meminta tebusan uang. Selain itu juga mengembalikan rasa aman para pengguna jalur laut di Laut Jawa.
Merespon perintah pimpinan, Kopaska membentuk satgas yang dikomandani oleh Dansatkopaska Koarmada II dengan wakil komandan Dansatkopaska Koarmada I, serta Asops yang dijabat Dansatkopaska Koarmada III dan didukung oleh Tim Alpha, Beta, Charlie, Delta dan Echo yang merupakan gabungan dari personel Satkopaska Koarmada I, II, dan III. Dansatgas segera memerintahkan unsur penindak yaitu Tim Alpha yang bergerak secara cepat melalui permukaan laut menggunakan Sea Rider dan Combat Boat.
Selanjutnya Tim Alpha melakukan operasi VBSS (Visit Board Search And Seizure) dengan teknik sea boarding. Dua combat boat sebagai tabir memberikan tembakan perlindungan, sedangkan dua sea rider penyerbu yang melaksanakan infiltrasi melakukan pendekatan secara cepat. Sementara di udara sebuah helikopter melaksanakan covering air strike. Setelah itu tim alpha berhasil naik ke atas kapal dengan teknik ship movement, yang tidak mudah dan tergolong sulit karena personel tim harus hafal bagian kapal. Kemudian melakukan Clearance area untuk menemukan para teroris maupun bahan peledak yang mereka bawa. Pergerakan tim alpha di kapal memiliki kesulitan tingkat tinggi sehingga kecepatan dan ketepatan menebak menjadi poin utama. Operasi berjalan sukses setelah para teroris berhasil dibekuk dan ditangkap, dan para sandera dilepaskan oleh satgas .
Latihan operasi gabungan Kopaska yang telah dilaksanakan selama 14 hari ini,diawali dengan gladi posko yang melatihkan proses pengambilan keputusan pada masa krisis atau Crisiss Action Planning. Dilanjutkan dengan latihan parsial MILITARY FREEFALL, FASTROPE,STABILIZE TACTICAL AIR BUILDING OPERATION (STABO), VISIT BOARD SEARCH AND SEIZURE (VBSS),serta EXPLOSIVE ORDNANCE DISPOSAL (EOD).
Menanggapi Latihan Operasi Kontra Teror aspek Maritim ini, Wakasal mengatakan bila saat ini TNI AL sedang melaksanakan latihan-latihan puncak seperti Pendaratan Amfibi (Latopsfib) di Dabo Singkep, kemudian Marinir melaksanakan Latihan Operasi Pertempuran Kota, dan saat ini Kopaska.
“Kopaska adalah salah satu pasukan khusus TNI AL yang tugasnya melakukan teror dan anti teror, sabotase dan anti sabotase aspek maritim. Mereka (Kopaska) memiliki kemampuan yang senantiasa harus di asah. Kita jaga bersama tingkat kemampuan tempur atau profesionalisme prajurit untuk sewaktu-waktu siap digunakan. Karena kemampuan prajurit-prajurit yang terdidik ini adalah kekuatan yang sangat efektif di dalam membangun detern effect, membangun bargaining power Indonesia terhadap pihak yang dianggap dapat mengganggu keutuhan NKRI,” tegas Wakasal.
Tampak ikut hadir diantaranya Asops Kasal, Waasrena Kasal, Waaslog Kasal, Kadismatal, Kadisenlekal, Kadisopslatal, serta Danlantamal V, juga para Asisten Pangkoarmada II, Komandan Satuan dan Kasatker di jajaran Koarmada II.