Semarang – Pertempuran 5 (lima) Hari di Semarang merupakan gencatan senjata antara pasukan tentara Jepang dan pasukan Indonesia yang terdiri dari Badan Keamanan Rakyat (BKR) serta pemuda, pertempuran ini dianggap sebagai gencatan senjata besar yang melibatkan militer Indonesia yang terjadi selama 5 (lima) hari.
Pertempuran 5 (lima) Hari di Semarang terjadi pada tanggal 15 – 19 Oktober 1945, prajurit TNI Angkatan Laut dalam hal ini Komandan Lanal Semarang Letkol Laut (P) Akbar Abdullah, M.Tr.Opsla beserta prajurit Lanal Semarang memperingati Pertempuran 5 (lima) Hari di Semarang yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Prov. Jateng Bapak Sumarmo, S.E., M.M. bertempat di Bangunan Bersejarah Tugu Muda Semarang, Jl. Pandanaran, Mugassari, Kota Semarang. Selasa (15/10/2024).
Peringatan Pertempuran Lima Hari di Semarang ditujukan mengenang jasa-jasa dan arwah para pejuang dan warga Semarang gugur untuk mempertahankan kemerdekaan. Peringatan ini juga untuk diimplementasikan sebagai sejarah bangsa, senantiasa dikenang sekaligus guru dalam kehidupan masyarakat sehari-hari tentang makna bersatu serta rela berjuang demi kebaikan bersama.
Dalam peringatan Pertempuran 5 (lima) Hari di Semarang menggelar pentas treatikal yang menggambarkan perjuangan rakyat Jawa Tengah penuh semangat dan rela berkorban demi merebut serta mempertahankan obyek vital dari tangan penjajah Jepang.
Danlanal Semarang berharap peringatan sejarah Pertempuran 5 (lima) hari di Semarang ini untuk membangun rasa nasionalisme, patriotisme, dan persatuan untuk menghadapi tantangan global yang akan datang dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. (Pen Lanal Semarang)