Tiakur, Pelopor Wiratama – Peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Provinsi Maluku Angkatan XI Tahun 2024 dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) mengadakan sosialisasi Sistem Informasi Rekomendasi Izin Penelitian Berbasis Android (Sireipit Bisa) di Program Studi Diluar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Pattimura MBD. Jumat, (26/7/24)
Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten MBD, Arestoules J. Ezauw, dalam sambutannya menegaskan bahwa pemerintah daerah memiliki tanggung jawab untuk mengeluarkan izin atau rekomendasi penelitian sesuai peraturan pemerintah. Ezauw menyatakan bahwa Sireipit Bisa hadir untuk mempermudah proses izin penelitian di era digital.
“Kita harus bisa beradaptasi dengan kemajuan teknologi, terutama dalam hal pelayanan publik. Sireipit Bisa diharapkan bisa mempercepat dan mempermudah proses pengurusan izin penelitian, terutama bagi mereka yang berada di daerah terpencil,” ujar Ezauw.
Proses penerbitan izin penelitian yang biasanya memakan waktu hingga satu jam secara manual, kini dapat diakses secara online melalui aplikasi tersebut. Hal ini mengatasi kendala transportasi dan cuaca yang sering menghambat.
Ketua Koordinator Akademik PSDKU Kabupaten Maluku Barat Daya, Andi S.K. Dahoklory, menyambut baik inisiatif ini. “Kehadiran PSDKU di Kabupaten MBD adalah untuk meningkatkan sumber daya manusia. Inovasi seperti Sireipit Bisa sangat membantu mahasiswa dalam pengurusan izin penelitian,” katanya.
Dahoklory menekankan pentingnya kerja sama antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah dalam mendukung inovasi ini untuk kemajuan Kabupaten Maluku Barat Daya.
Dengan hadirnya aplikasi Sireipit Bisa, diharapkan proses pengurusan izin penelitian akan lebih efisien dan efektif, mendukung penelitian yang lebih baik dan berkontribusi pada pembangunan daerah.
“Upaya-upaya inovasi terus dilakukan baik dari perguruan tinggi, khususnya Universitas Pattimura, dan pemerintah daerah. PSDKU ini hadir dengan dukungan penuh dari pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya yang harus kita apresiasi. Sudah 8 tahun PSDKU berkiprah dengan harapan suatu saat akan mandiri menjadi universitas sendiri, yakni Universitas Kepulauan Selatan Daya,” tambahnya.
Pihak Universitas dan tokoh intelektual setempat menyarankan nama Universitas Kepulauan Selatan Daya agar lebih inklusif dan mencerminkan seluruh daerah di kawasan tersebut. Upaya untuk mencapai status universitas mandiri terus diperjuangkan dengan dukungan dari pemerintah daerah melalui dinas dan badan terkait.
Inisiatif ini menjadi langkah konkret dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di Kabupaten Maluku Barat Daya, memfasilitasi mahasiswa dan peneliti dalam mendapatkan izin penelitian dengan lebih mudah dan cepat.
Sekretaris Badan Kesbangpol Kabupaten MBD, Arius Nelson Orno, mengungkapkan bahwa inovasi Siriepit Bisa ini dapat terwujud lewat dukungan pengembangan aplikasi dari programmer Rony Rupilu yang juga merupakan Kepala Bidang Kelembagaan dan Bina Usaha Dinas Perikanan Kabupaten MBD.
Rony Rupilu mengulas soal pencapaian membuat sebuah program. “Ternyata tidak pernah terbayangkan bisa sampai pada tahapan ini, karena proses belajar juga otodidak tanpa melalui pendidikan formal atau pelatihan. Bersyukur karena dapat membuat aplikasi tidak berbayar atau gratis sehingga dapat menekan biaya yang cukup besar dan mahal,” jelas Rupilu.
Memilih dengan sistem aplikasi berbasis android itu lebih menghemat biaya. “Membantu semua mahasiswa dengan kemampuan ekonomi keluarga, belum tentu memiliki laptop. Tetapi Handphone pasti semua miliki, sebab dapat dijangkau karena harga jual relatif murah. Tidak boleh ada kata tidak bisa, karena semua mampu melakukan hal positif untuk kemajuan daerah tercinta,” tambahnya.
Inisiatif ini menjadi langkah konkret dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di Kabupaten Maluku Barat Daya, memfasilitasi mahasiswa dan peneliti dalam mendapatkan izin penelitian dengan lebih mudah dan cepat.(PW.19)