TNI AL, Dispen Kormar (Sidoarjo) PW : Memasuki hari ketiga Pesantren Kilat Yonif 1 Marinir, Prajurit Gung Ho Marines menerima materi Hukum Menikah Dalam Islam di Mushola Baitul Muttaqien Yonif 1 Marinir, Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur. Rabu (03/04/2024).
Pembawa materi dalam Pesantren Kilat, yaitu Lettu Marinir M. Saeful Jihad memberikan penjelasan bahwa menikah merupakan suatu ibadah yang dianjurkan karena dengan menikah, sesorang akan dapat membina rumah tangga dan membentuk keluarga yang Sakinah, Mawaddah, dan Wa Rahman. Selain itu juga, menikah dapat menjadi media silahturahmi dengan keluarga pasangan dan memiliki keturunan serta menjauhi zina.
Selain itu juga, KH Romadhon Abidin, yang merupakan purnawirawan Marinir turut memberikan materi dimana menikah mempunyai 5 Hukum dan Tujuan. Hukum dari menikah yaitu Wajib bagi orang yang sudah mampu menikah, memiliki nafsu mendesak, dan takut terjerumus dalam perzinaan, Sunah jika orang yang nafsunya telah mendesak dan mampu menikah tapi masih dapat menahan dirinya dari perbuatan zina, Haram ketika seseorang tidak mampu memenuhi nafkah batin dan lahirnya kepada istri serta nafsunya pun tidak mendesak, Makruh terjadi ketika seseorang yang lemah syahwat dan tidak mampu memberi belanja kepada istrinya, dan Mubah jika orang tersebut tidak terdesak oleh alasan-alasan yang mengharamkan untuk menikah. Sedangakn tujuan dari menikah adalah Mengikuti Perintah Allah SWT, Memperoleh Ketenangan, Mendapatkan Keturunan Yang Beriman, Penyempurna Ibadah, Sunnah Rasulullah, serta Menguatkan Ibadah.
Dilain tempat, Komandan Batalyon Infanteri 1 Marinir, Letkol Marinir Roni Saputra, M.Tr.Opsla., menyampaikan kepada prajurit Yonif 1 Marinir terlebih lagi kepada prajurit Tidur Dalam apabila ingin melaksanakan pernikahan, banyak pertimbangan yang harus dipikirkan secara matang seperti siap lahir batin, siap secara finansial, serta harus mampu menjadi kepala keluarga yang baik untuk membina calon istri maupun anak.
“Pernikahan merupakan ibadah seumur hidup, maka dari itu jangan mengambil keputusan dengan pikiran pendek. Sebagai prajurit Korps Marinir haruslah mampu membimbing keluarga dan lingkungan sekitar,” tegas Komandan Batalyon Infanteri 1 Marinir.