ISQua EEA dan LAFKI: Mengukur Kemajuan Kualitas Kesehatan

 

Pendahuluan
Di era globalisasi kesehatan saat ini, pentingnya akreditasi dan evaluasi eksternal dalam sektor kesehatan dan perawatan sosial tidak bisa diabaikan. Pertemuan yang dihadiri oleh dr.Friedrich Max Rumintjap, Sp.OG(K), MARS, FISQua, FRSPH, FIHFAA sebagai Ketua Umum LAFKI, dan Dr. Bhupendra Kumar Rana, Konsultan ISQua-EEEA – World Bank, dalam acara DLIs5 di Bali, membuka wawasan baru tentang peran vital yang dimainkan oleh standar internasional dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan perawatan sosial. Artikel ini akan mengupas bagaimana proses ini tidak hanya berdampak pada organisasi kesehatan tetapi juga pada masyarakat luas.

Mengapa Standar Internasional Penting?
Setiap organisasi kesehatan, baik itu rumah sakit, klinik, atau lembaga perawatan sosial, beroperasi dalam lingkungan yang sangat kompleks dan dinamis. Standar internasional, seperti yang dikembangkan oleh ISQua EEA, menyediakan kerangka kerja yang konsisten dan objektif untuk memastikan bahwa organisasi-organisasi ini beroperasi pada level kinerja yang tinggi. Ini bukan hanya tentang memenuhi serangkaian kriteria; ini tentang memastikan keselamatan pasien, meningkatkan efisiensi operasional, dan mengarah pada perawatan yang berpusat pada pasien. Proses akreditasi dan evaluasi eksternal memungkinkan organisasi untuk diperiksa dan dinilai oleh pihak ketiga yang netral, memberikan validasi independen tentang kualitas layanan yang mereka berikan.

Peran Evaluasi Eksternal dalam Mendorong Inovasi dan Peningkatan Kualitas
Evaluasi eksternal, seperti yang dilakukan oleh ISQua EEA, bukan hanya tentang menemukan kekurangan atau kesalahan dalam sistem. Ini lebih tentang mengidentifikasi area untuk peningkatan berkelanjutan dan mendorong inovasi. Dalam pertemuan di Bali, seperti yang dibahas oleh dr.Frits dan Dr. Bhupendra Kumar Rana, ditekankan bagaimana evaluasi eksternal berkontribusi pada pemahaman yang lebih dalam tentang praktik terbaik dan bagaimana ini dapat disesuaikan dan diterapkan dalam berbagai konteks kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa standar dan evaluasi tidak hanya bertujuan untuk mencapai kepatuhan tapi juga mendorong lembaga untuk berpikir kreatif dalam mencari solusi yang lebih efektif dan efisien dalam menyediakan layanan kesehatan dan perawatan sosial.

Membangun Kepercayaan dan Transparansi
Dalam dunia di mana informasi tersedia secara luas dan pasien menjadi lebih sadar akan hak dan pilihan mereka, kepercayaan dan transparansi menjadi kunci. Akreditasi dari badan seperti ISQua EEA memberi pasien dan pemangku kepentingan keyakinan bahwa organisasi kesehatan telah diuji dan memenuhi standar internasional. Ini bukan hanya tentang menempatkan plakat di dinding; ini adalah tentang membangun hubungan yang berdasarkan pada kepercayaan. Kepercayaan ini penting tidak hanya bagi pasien tetapi juga bagi para profesional kesehatan yang bekerja dalam sistem tersebut. Mereka harus merasa yakin bahwa mereka bekerja dalam lingkungan yang aman dan mendukung, di mana kualitas dan keselamatan diletakkan di atas segalanya.

Kesinambungan dan Adaptasi: Menyikapi Dinamika Global
Sektor kesehatan dan perawatan sosial terus berkembang, didorong oleh inovasi teknologi, perubahan demografis, dan tantangan kesehatan global baru. Dalam konteks yang terus berubah ini, fleksibilitas dan adaptabilitas menjadi sangat penting. Standar dan proses evaluasi harus cukup dinamis untuk menyikapi perubahan ini. Mereka harus mencerminkan praktik terbaru dan memungkinkan organisasi untuk beradaptasi dengan efektif. Pertemuan di Bali menyoroti pentingnya ini, dengan pembahasan tentang bagaimana standar dapat diperbarui untuk mencerminkan perubahan dalam praktik klinis dan manajemen layanan kesehatan.

Menjembatani Kesenjangan: Dari Standar Global ke Implementasi Lokal
Salah satu tantangan terbesar dalam menerapkan standar global adalah bagaimana menjembatani kesenjangan antara prinsip umum dan implementasi lokal yang efektif. Setiap negara dan setiap organisasi memiliki konteksnya sendiri, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kebijakan kesehatan, struktur sosial-ekonomi, dan budaya. Pembahasan di Bali menggarisbawahi pentingnya memahami konteks lokal ini dan menyesuaikan pendekatan untuk memastikan bahwa standar tidak hanya diadopsi secara nominatif tetapi juga diinternalisasi dan diterapkan dengan cara yang benar-benar meningkatkan kualitas layanan.

Kolaborasi dan Pembelajaran Bersama: Menuju Kualitas Kesehatan Global
Pertemuan antara dr.Frits dan Dr. Bhupendra Kumar Rana di Bali juga menyoroti pentingnya kolaborasi internasional dalam meningkatkan standar layanan kesehatan dan perawatan sosial. Pertukaran pengetahuan, praktik terbaik, dan pengalaman merupakan kunci untuk meningkatkan kualitas secara global. Kolaborasi ini tidak hanya penting antara lembaga dan negara tetapi juga melibatkan semua pemangku kepentingan, termasuk pasien, untuk memastikan bahwa layanan kesehatan berpusat pada kebutuhan mereka.

Kesimpulan
Dalam perjalanannya menuju layanan kesehatan dan perawatan sosial yang berkualitas, peran standar dan evaluasi eksternal seperti yang ditekankan oleh ISQua EEA tidak bisa diabaikan. Melalui proses ini, organisasi tidak hanya memenuhi kriteria tetapi juga mendorong inovasi, membangun kepercayaan, dan memastikan bahwa mereka siap menghadapi tantangan masa depan. Pertemuan di Bali, dengan kehadiran tokoh-tokoh seperti dr.Frits dan Dr. Bhupendra Kumar Rana, menandai langkah penting dalam dialog ini, menggarisbawahi pentingnya pendekatan kolaboratif dan adaptif dalam menerapkan standar kesehatan global. Melalui kerjasama, adaptasi, dan komitmen berkelanjutan untuk peningkatan kualitas, kita dapat bersama-sama membangun masa depan yang lebih baik dalam layanan kesehatan dan perawatan sosial.

(dr.Friedrich Max Rumintjap, Sp.OG(K), MARS, FISQua, FRSPH, FIHFAA)

Related posts