Polres Maluku Barat Daya – Pelaksanaan program Polri Peduli Stunting dalam upaya mendukung Program Polri Presisi 2023 secara berkesinambungan yang dilaksanakan oleh Polsek Serwaru bersama tenaga kesehatan Puskesmas Serwaru di beberapa Desa pada Kecamatan Mdona Hyera dalam upaya Pencegahan serta Penanggulangan Stunting atau Gizi buruk pada balita.
Kali ini Kapolsek Mdona Hyera Iptu Efraim Keiwury, Camat Mdona Hyera Viktor M. Beay, S.Sos, Kepala Puskesmas Lelang Yakobus Mosse, Korwil UPTD Pendidikan Morets Renfan, Bhabinkamtibmas Aipda M. Y. Damaryanan melakukan pendampingan pada kegiatan penimbangan balita di Posyandu yang dihadiri oleh para kader dan orang tua anak di Desa Rumkisar Kecamatan Mdona Hyera Kabupaten Maluku Barat Daya pada Senin siang (21/08/2023).
Kegiatan pendampingan yang digelar oleh Kapolsek Mdona Hyera bersama Stakeholder lainnya adalah semata-mata dilakuan karena adanya kepedulian Polri kepada masyarakat, Polri berupaya mencari solusi untuk menekan dan mencegah bahaya stunting yang saat ini merebak di seantero Indonesia termasuk di wilayah Kecamatan Mdona Hyera sendiri.
Pada kesempatan itu Kapolres Maluku Barat Daya AKBP Pulung Wietono, S.I.K melalui Kasi Humas Ipda Wempi R. Paunno mengatakan, langkah pendampingan yang dilakukan oleh Polri bersama stake holder lainnya melihat perkembangan pertumbuhan beberapa anak / balita di Desa Rumkisar yang disinyalir terdampak Stunting dan telah dicermati bahwa hal tersebut terjadi akibat kurangnya asupan Gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak-anak tersebut di Desa Rummisar.
“ Pimpinan mengharapkan adanya peran aktif dari semua pihak khususnya Pemerintah Daerah, Pemerintah Kecamatan maupun Pemerintah Desa dalam upaya pencegahan stunting dan lebih khusus lagi peran seorang ibu wajib menjaga perkembangan kehamilan dengan mendapatan asupan gizi sehingga kesehatan bayi didalam kandungan dapat terjaga, disamping itu para ibu juga harus memperhatikan pola makan pada anak dalam rangka pertumbuhan dan perkembangan anak itu sendiri. “ ujar Kasi Humas.
Selain itu Kasi Humas menegaskan, Stunting merupakann ancaman utama terhadap kualitas masyarakat Indonesia, anak yang menderita stunting akan memilikki riwayat kesehatan buruk karena melemahnya daya tahan tubuh sehingga apabila tidak ditangani secara serius maka akan berdampak buruk terhadap perkembangan anak diantaranya : Kurang Gizi dalam waktu lama, Pola asuh kurang Efektif, Pola makan yang tidak teratur dan beberapa hal lain yang sangat berpengaruh pada perkembangan dan pertumbuhan anak itu sendiri.
Kasi Humas juga menambahkan, ada langkah-langkah efektif yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting yakni : a). Saat masa kehamilan diterapkan beberapa hal yang harus diperhatikan seperti pahami konsep gizi, pilihlah menu makanan yang beragam, lakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin dan tingkatkan kebersihan diri dan lingkungan. b). Ketika sudah melahirkan bawalah anak ke kegiatan Posyandu, lakukan imunisasi pada balita, berikan asupan gizi untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak dan pemberian makanan tambahan.
“ kiranya langkah-langkah yang sudah kita lakukan selama ini dapat ditindak lanjuti oleh semua pihak secara berkelanjutan dengan didasari rasa kepedulian kita bersama untuk memerangi serta menurunkan angka stunting sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak-anak kita di Kecamatan Pulau Letti ini senantiasa terjaga dalam keadaan baik dan sehat. “ tutup Kasi Humas.