HALSEL, PW. PT Wanatiara Persada (WP) Site Haul Sagu insiniatif mendorong sejak awal punya perencanaan yang matang dalam menentukan kebijakan perusahaan sejak dimasa pandemi. Sejak akhir 2019 meskinya suda redup covid-19, Perusahaan WP berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan berupa protokol kesehatan kepada karyawan di site Haul Sagu. Kamis, 22/07/2022.
Hal itu kemudian dibuktikan oleh Wanatiara dengan menghadirkan fasilitas laboratorium polymerase chain reaction (PCR) dan menjadi klinik PCR ke delapan di Maluku Utara yang masuk daftar Laboratorium pemeriksa Covid-19 Badan Litbangkes kementerian kesehatan RI
Vice GM HR & PR, PT. Wanatiara Persada, Darmanusa Alting. menjelaskan perusahan di masa pandemi telah mengambil kebijakan yang dirundingkan dengan seluruh direksi untuk menyediakan bajet bagi kesejahteraan karyawan dimasa pandemi. Kebijakan itu hingga sekarang masih diberlakukan walau tren covid di tanah air telah menurun.
“Dimasa covid, operasional perusahan memang terganggu karena karyawan yang diluar alias selesai cuti tidak bisa masuk ke site. Tapi kita tetap berikan tunjangan kesejahteraan untuk seluruh karyawan. Kebijakan ini berupa intensif covid yang perharinya Rp 60ribu hingga Rp 90ribu. dan hingga sekarang masih terus dibayarkan meski sudah mulai normal” kata Darmanusa, diruang kerjanya, pekan lalu
Dalam tahap pemulihan ekonomi lanjutnya, syarat ini memang sejak awal tahun 2021, Pemerintah Indonesia menjalankan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). PEN merupakan salah satu rangkaian kegiatan buat mengurangi dampak COVID-19 terhadap perekonomian
Dimana, selain penanganan krisis kesehatan, pemerintah juga menjalankan program ini sebagai respons atas penurunan aktivitas masyarakat yang berdampak pada ekonomi
Di Wanatiara Persada kebijakan itu, mencakup karyawan dan masyarakat lingkar tambang, bentuk kepedulian ini terealisasi melalui CSR dengan program PPM. seperti bantuan sosial dalam bentuk sembako dan bantuan lainnya yang berkelanjutan
Dalam program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (PPM) yang merupakan tanggung jawab Corporate Social Responsibility (CSR), pada tahun 2019 hingga 2020 telah memprogramkan pembentukan kelompok tani yang hasilnya pada Desember 2021, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memberikan penghargaan sekaligus apresiasi kepada PT Wanatiara Persada atas keberhasilan perusahaan dalam mendorong kerja sama industri besar dengan memberdayakan usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kepulauan Obi Khususnya di lingkar tambang.
Sandri Sanangka, Vice Manager CSR Wanatiara Persada, menjelaskan prestasi PT WP dalam pengembangan inovasi PPM lingkar tambang sangat maju pesat, khususnya di sektor pertanian.
“Wajar jika kementerian Investasi memberi penghargaan kepada kami, karena program PPM kami dari 2019 hingga 2021 sangat membantu masyarakat kecamatan Obi khususnya masyarakat lingkar tambang yang dari awal bertani dengan cara tradisional, kini sudah mampu melahirkan sebuah pertanian modern” cetus Pria Asal Pulau Obi itu
Mekanisasi berteknologi tinggi seperti Hidroponik, Pertanian organik terintegrasi dan Pertanian holtikultura, berhasil dikembangkan oleh Kelompok Tani PT. Wanatiara Persada dimana, jenis sayuran ini sangat digemari konsumen dengan harga yang stabil.
“Intinya pertanian modern itu meliputi teknologi atau inovasi di bidang pertanian yang lebih maju, dari segi mesin, pengendalian hama penyakit sampai panen dan pasca panen. yang membedakan pertanian modern dengan pertanian tradisional adalah perlakuan atau cara perawatan dan budidayanya” jelasnya
Program PPM yang berhasil dikembangkan untuk bidang pertanian, salah satunya jenis sayuran yang tumbuh di daerah ketinggian tapi dikembangkan untuk bisa tumbuh di daerah tropis dan pesisir
“Inovasi ini di coba oleh petani kita, dan Alhamdulillah berhasil yakni bunga kol, wortel putih, dan kol” sebutnya
Keberhasilan kelompok tani dibawah binaan PT WP, saat ini sudah mampu membiayai kelompoknya secara mandiri. Bagaimana tidak, Omset perbulannya sekarang mencapai kisaran Rp. 300 hingga Rp. 400 juta dan bahkan kebutuhan sayuran di Perusahaan PT. Wanatiara Persada sudah di suplai oleh mereka
“Selain sayur, para petani juga sudah mampu memproduksi buah semangka dengan tingkat produksi yang menjanjikan dan bahkan UMKM yang bergerak di sektor pertanian yang awalnya dicanangkan oleh PT WP, kini dapat memproduksi buah semangka mencapai 10 ton perbulan. Produksi jenis lainnya seperti mentimun juga masuk, kita juga punya kebun buah naga yang luasnya mencapai 1 hektar dan itu di konsumsi oleh kita sendiri. Kemudian nanti di tahun 2025 kita sudah dapat menikmati lemon manis yang sudah ditanam dan ditumbuh kembangkan kelompok tani kita saat ini” terangnya
Meski begitu, ia berharap Pemerintah provinsi Maluku Utara dan khususnya Pemkab Halmahera Selatan dapat berkeinginan dan membantu perusahaan dalam proses rencana pendirian laboratorium pertanian, dimana ini menjadi target perusahaan yang nanti bisa juga dimanfaatkan sebagi sentral pendidikan pertanian khususnya warga Obi dan umumnya Universitas yang ada di Maluku Utara dalam bidang ilmu pertanian.
“Kalau memang pemerintah tertarik dan berkeinginan untuk membantu kami. Harapannya kami ingin mendirikan salah satu laboratorium pertanian di provinsi Maluku Utara yang ada di Obi. Karena Target kami ingin jadikan pulau Obi atau petani kami sebagai contoh sekaligus sentral pendidikan pertanian bagi beberapa Universitas yang di Maluku Utara”, pungkasnya (*)