Batang – PW: Segenap ASN Kodim 0736/Batang, Pegawai dan Pejabat di Lingkungan Kabupaten Batang mengikuti Upacara Peringatan Hari Bela Negara ke-73 yang di peringati setiap tanggal 19 Desember dan Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-93 tahun 2021 dilaksanakan di lapangan Pendopo Kabupaten Batang.
Upacara juga diikuti Komandan Kodim 0736/Batang Letkol Arh Yan Eka, jajaran Forkopimda, kepala OPD, ASN TNI Polri,ASN di lingkungan Pemkab Batang, Kokam dan Gabungan Organisasi Wanita Kabupaten Batang.
Dalam sambutannya, Bupati Batang Wihaji membacakan amanat Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Pada hari ini tanggal 19 Desember 2021 kita dapat memperingati hari Bela Negara ke 73 yang di laksanakan serentak di seluruh penjuru Tanah Air.
Peringatan hari Bela Negara tahun 2021 mengambil tema ” Semangat Bela Negara Indonesia tangguh, Indonesia tumbuh”. Tema tersebut mengisyaratkan kita untuk terus mengobarkan dan mengimplementasikan sikap rela berkorban demi bangsa dan negara agar tetap tumbuh bersama untuk berjuang pantang menyerah menuju Indonesia maju.
Tuturnya.
Kita masih berada pada masa pandemi covid-19, krisis akibat pandemi ini harus kita hadapi dengan tepat baik secara fisik maupun non fisik. Tantangan yang kita hadapi tidaklah mudah, situasi seperti ini memerlukan daya juang kita sebagai bangsa yang memerlukan kerja keras bersama agar mampu melewati masa sulit ini.
Bela negara adalah tekad, sikap dan perilaku tindakan warga negara baik secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa dan negara yang di jiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ).
Tugas bela negara bukan hanya tugas TNI dan POLRI semata, namun bela negara merupakan tugas dan kewajiban kita semua sebagai warga negara Indonesia, sebagai bagian dari komponen bangsa. Terangnya.
Jadikan momentum hari bela negara ini, untuk meningkatkan semangat kita bersama dalam membela negara dan membangun bangsa. Perkokoh tali persatuan dan persaudaraan, saling membantu, saling menolong dan saling bergotong – royong serta selalu optimis dalam mengahadapi setiap tantangan yang menghadang.
Mari kita terus menanamkan semangat bela negara dalam diri kita untuk memperkokoh persatuan dalam NKRI. Mari kita tunjukkan bahwa kita adalah bangsa yang kuat bukan hanya mampu menghadapi perang terhadap covid-19 serta tantangan bangsa lainnya, tetapi bangsa yang mampu memanfaatkan kesulitan menjadi sebuah loncatan kemajuan. Katanya.
Upacara yang diselenggarakan pada hari Bela Negara ini juga sebagai upacara Peringatan Hari Ibu (PHI). Bupati Batang Wihaji membacakan amanat Menteri Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan anak, Hari Ibu lahir dari pergerakan perempuan Indonesia diawali dengan Kongres Perempuan Pertama yang diselenggarakan pada tanggal 22 Desember 1928 di Yogyakarta, merupakan bentuk pengakuan serta penghargaan atas perjuangan perempuan Indonesia dari masa ke masa.
Peringatan hari Ibu bukanlah Mother’s day, melainkan momentum untuk mendorong perempuan Indonesia menjadi perempuan yang berdaya dan setara kedudukannya. Begitu pula di masa yang sulit ini, perempuan-perempuan Indonesia menjadi Indonesia turut hadir di garda terdepan. Tuturnya.
Hingga saat ini, telah banyak kemajuan yang di rasakan oleh perempuan. Namun kesetaraan ideal yang kita cita – citakan belum sepenuhnya tercapai. Budaya patriaki yang telah mengakar selama berabad – abad masih tersisa dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini kemudian di perparah dengan adanya pandemi covid-19 yang meningkatkan kerentanan ekonomi perempuan, ketidaksetaraan gender, serta mengancam upaya pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
Di tengah perjuangan menuju pemberdayaan perempuan yang membawa beragam tantangan, rintangan dan hambatan, ada satu hal yang tidak berubah,yakni perempuan Indonesia tetaplah tangguh, kuat dan berani dlam menjadi penopang hidup kaumnya. Menjadi sebaik – baiknya Ibu Bangsa. Maka kita semua, baik perempuan maupun laki-laki harus mendorong peran perempuan dalam segala bentuk dan sektor pembangunan. Jelasnya.
(Nyaman)