Jakarta, PW: Foto hitam putih ini , nampak sederhana saja. Tidak ada sesuatu yang istimewa. Malah cenderung, Blur, tidak cerah. Suram. Didokumentasikan 22 tahun yang lalu. Saat aku masih sangat belia Membawa pasis baru, mengenali Alutsista andalan bangsa. Untuk menumbuhkan kebanggaan. Bahwa menjadi perwira TNI AL adalah kesyukuran yang harus dibuktikan dalam perbuatan. Melalui pengabdian tanpa batas.
Menjadi spesial , karena dokumentasi ini, bukan diambil dari kamera biasa. Tapi dari PERISKOP KAPAL SELAM yang menjadi kebanggaan bangsa. Tertulis di pojok kanan atas, Namanya ” Sang pelenyap dalam senyap ” dengan jelas, tegas dan gagah : NANGGALA 402.
Nanggala adalah senjata milik Baladewa. Baladewa adalah saudara Kresna. Kresna terkenal dengan senjata Cakranya. Namun berbeda dengan Cakra Kresna Senjata Nanggala Baladewa ini, dapat mendatangkan petir di tengah laut yang tenang Membuat badai , halilintar dan puting beliung Ditengah samudera, tanpa isyarat dan penanda Senjata maestro ini ahlinya ” Pengejut Lawan” Yang tak sadar, dirinya jadi incaran Pendiam yang mematikan: itulah Nanggala.
Nanggala, hanya bisa dipakai oleh Baladewa Tak ada yang mampu mengendalikan Nanggala, kecuali sang pemiliknya. Baladewa alias Balarama.
Seperti itu pula Nanggala 402. Dia tenang seolah diam Tapi bergerak dalam senyap Berani dalam sunyi, Ksatria tanpa gentar Meski berenang sendirian Dikedalaman nan mencekam. Pendiam nan tenang, namun menghancurkan.
Sang Nanggala 402 bekerja tanpa sanjungan Berkarya tanpa pujian. Menggetarkan dalam tiap tugas dan serbuan Karena satu kalimat :melaksanakan kewajiban.
Nanggala hanya memiliki setia. ” The order of command”: perintah komando Dari pemiliknya: rakyat Indonesia. Yang mengamanahkannya pada TNI AL Bertugas menjaga kedaulatan setiap jengkal perairan Nusantara Dari para pengganggu dan penyusup.
Berpuluh tahun bertugas dalam tenang, Bukan waktu yang singkat. Tentu juga tidak mudah. Mengarungi samudera pengabdian Bergerak sendiri dalam gelap. Di dasar dalam senyap
Dengan semboyan :Nagabaswara Jalayudha Pamungkas
Dan moto: Tabah Sampai Akhir
Saat ini, ketabahanmu sedang diuji Kesabaranmu ditempa keras Ketenanganmu meyakinkan Tentang KeMahaBesaran Tuhan. Tidak ada kekuatan yang tertinggi selain kuasaNya. Dan tidak ada yang tidak mungkin bagiNya. Ketika Alloh Taala katakan ” Kun Fayakun”. Maka jadilah segala hal yang mustahil menjadi nyata.
Nanggala 402 adalah milik rakyat Indonesia Para awaknya adalah milik Alloh Subhanahuwataala. Mari kita semua, seluruh rakyat Indonesia Bersama berdoa dikhususkan pada seluruh awak dan personil Kapal Selam Nanggala 402 Agar diberi keselamatan oleh Alloh Subhanahuwataala:
Bismillahilladzi La Yadhurru Ma’asmihi Syai’un fil Ardhi wa Laa fis Sama’i wa Huwas Sami’ul ‘Alim.” Dengan nama Allah Yang bersama NamaNya sesuatu apa pun tidak akan celaka baik di bumi dan di langit. Dialah Maha Medengar lagi maha Mengetahui.” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad). Al Fatihah
Hisnindarsyah
Prajurit Laut Nusantara