Sumsel, PW: Komandan Korem 044/Gapo Brigjen TNI Jauhari Agus Suraji S.IP.,S.Sos mengikuti rapat koordinasi penanganan darurat bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan, senin (8/3/2021).
Kegiatan rakor ini bertempat di Ruang Gatot Subroto Makodam II/Swj Jl. Jenderal Sudirman Km 2,5 Palembang. Yaitu Rapat Koordinasi Penanganan Darurat Bencana Asap Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2021 yang digelar secara Vidcon yang dipimpin Kepala Badan Penanggulangan Bencana Letjen TNI Doni Monardo.
Pejabat Kodam II/Swj yang turut hadir pada rakor tersebut, Pangdam II/Swj Mayjen TNI Agus Suhardi, Danrem 044/Gapo Brigjen TNI Jauhari Agus Suraji, S.IP., S.Sos, Asops Kasdam II/Swj yang di wakili oleh Waas Ops Letkol Inf M. A’an Setiawan, S.Sos., M.I. Pol.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo dalam sambutannya menyampaikan, Bahwa dibutuhkan sinergitas dalam upaya menanggulangi bencana Karhutla. Seluruh pemangku kepentingan diharapkan dapat saling bersinergi dan berkesinambungan dalam menanggulangi masalah bencana karhutla. Rapat Koordinasi Peningkatan Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Karhutla sangat penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap upaya antisipasi penanggulangan bencana karhutla. Mulai dari bentuk sinergitas manajemen hingga persoalan teknis di lapangan,”tuturnya.
Pada kesempatan rakor ini Semua pihak terutama pemerintah harus waspada agar jangan sampai asap yang diakibatkan karhutla makin memperparah kondisi pandemi Covid-19 saat ini. Untuk itu pemantauan dan patroli harus terus ditingkatkan. Melalui BNPB, pemerintah telah menyiapkan Dana Siap Pakai (DSP) yang dapat digunakan untuk mendukung pemberdayaan masyarakat di daerah rawan karhutla, yang dimana telah menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Asap Akibat Karhutla,”ujarnya.
Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk mengantisipasi adanya bencana alam yang akan terjadi di wilayah Tanah air dimana di setiap tahun pasti akan terjadi Karhutlah.
Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Karhutla sangat penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap upaya antisipasi penanggulangan bencana. Mulai dari bentuk sinergitas manajemen hingga persoalan teknis di lapangan.