Timisela : GPM 89 Tahun Pentingnya Damai Sejahtera dan Persatuan

 

Tiakur, Pelopor Wiratama – Panitia Hari-Hari Besar Gerejawi (PHBG) Jemaat Tiakur menggelar perayaan syukur memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-89 Gereja Protestan Maluku (GPM) betempat di halaman ruko Tiakur. Dengan bertajuk tema “Bertumbuh Dalam Damai Sejahtera Sebagai Keluarga Allah,” acara ini diisi dengan berbagai kegiatan yang melibatkan seluruh jemaat dan masyarakat. Jumat (6/9/2024).

Ketua Majelis Pekerja Klasis (MPK) GPM Pulau-pulau Letti, Moa, dan Lakor (Lemola), Pendeta M. M. Timisela, dalam sambutannya mengajak jemaat untuk merenungkan perjalanan panjang GPM yang telah mencapai 89 tahun. “Dengan penuh keyakinan, kita menatap ke depan menuju masa depan yang cerah dalam tuntunan kasih-Nya,” ujar Pendeta Timisela, mengawali pesan penuh syukurnya.

Ia menekankan pentingnya pertumbuhan dalam damai sejahtera sebagai keluarga Allah. Menurutnya, damai dan sejahtera harus berjalan seiring, dan tanpa keduanya, kehidupan jemaat tidak akan sempurna.
“Orang kalau damai, dia tidak boleh lapar. Demikian juga, kalau orang kenyang tetapi tidak diisi dengan kekuatan roh, damai sejahtera itu tidak akan sempurna,” tegas Timisela, mengutip diskusinya bersama Bupati Maluku Barat Daya, Benyamin Th. Noach.

Timisela juga mengingatkan jemaat akan pentingnya persatuan, merujuk pada Efesus 2:11-22 yang menekankan bahwa dalam Kristus, semua tembok pemisah telah diruntuhkan, dan kita adalah satu tubuh dalam Tuhan.
“Ini adalah konsep Gereja Protestan Maluku, satu keluarga Allah dalam Gereja, namun juga bersaudara secara universal dengan semua agama, etnis, dan suku,” paparnya.

Di puncak perayaan ini, Timisela menyampaikan empat pesan penting bagi jemaat.
Pertama, berpartisipasi dalam mendukung program pembangunan pemerintah dan lembaga di wilayah ini.
Kedua, berdoa dan terlibat dalam pemilihan Diaken dan Penatua di Jemaat GPM Tiakur pada November 2024. Ketiga, mendukung upaya pemerintah untuk mewujudkan Pilkada yang kondusif pada November 2024.
Keempat, menghindari penyebaran hoax yang dapat merusak persatuan bangsa, terutama di Kabupaten Maluku Barat Daya.

Ketua Panitia Hari-Hari Besar Gerejawi (PHBG), Yosua D. D. Philippus, dalam laporannya mengungkapkan bahwa sebanyak 22 jenis lomba telah digelar untuk memeriahkan perayaan ini.

“Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak, terutama Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya, Dandim 1511/Pulau Moa, dan Kapolres MBD atas dukungan dan partisipasinya,” ujar Philippus. Ia juga menyampaikan permintaan maaf atas dinamika yang mungkin terjadi selama pelaksanaan lomba, sembari berharap jemaat tetap menjaga persaudaraan sesuai dengan tema yang diusung.

Pantauan Pelopor Wiratama, resepsi syukur ini ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Pendeta M. M. Timisela bersama Ketua Majelis Jemaat Tiakur, Pendeta F. Lawa, dan ketiga pendeta jemaat lainnya. Pendeta V. Sambono, Pendeta G. Kay, dan Pendeta E. M. Salakay. Potongan tumpeng pertama diberikan kepada Bupati MBD Benyamin Th. Noach, bersama ibu Rely Noach, diikuti oleh Wakil Bupati Drs. Agustinus L. Kilikily bersama ibu Elen Kilikily, Pj. Sekretaris Daerah Drs. Daud Remialy, bersama ibu Ade Remialy, Dandim 1511/Pulau Moa Letkol Infanteri Galih Perkasa, Kapolres MBD yang di Wakili oleh Kabag SDM AKP Franklin A. Pattinasarany, Perwakilan Majelis Jemaat, Anggota Jemaat, Bakopel, Wadah Pelayanan Laki-laki, Wadah Pelayanan Perempuan, Pengasuh SMTPI, AMGPM yang turut hadir.

Acara dibuka dengan pembakaran obor oleh Pendeta Timisela dan Pendeta Lawa, diiringi tarian Api Injil oleh Sanggar Kalwedo.
Turut hadir dalam perayaan ini Bupati MBD Benyamin Th. Noach, bersama ibu Rely Noach, Wakil Bupati Drs. Agustinus L. Kilikily, bersama ibu Elen Kilikily, Pj. Sekretaris Daerah Drs. Daud Remialy, bersama ibu Ade Remialy, Forkopimda, para asisten, staf ahli bupati, pimpinan OPD, Dangki Brimob, Pabung TNI AL dan AU, pejabat vertikal, BUMN, BUMD, serta pimpinan gereja bersaudara dan tamu undangan lainnya.

Perayaan HUT GPM ke-89 ini tidak hanya menjadi momen refleksi spiritual, tetapi juga ajang memperkuat persaudaraan dan kebersamaan di tengah jemaat, sejalan dengan tema besar “Bertumbuh Dalam Damai Sejahtera Sebagai Keluarga Allah.” (PW. 19)

Related posts